Miris! Keluarga Pasien Kesal Pihak RSUD Bolmut, Pengembalian Uang BBM Tak Kunjung Ada

BOLMONGPOST – Keluarga pasien mengeluhkan pengembalian uang bahan bakar minyak (BBM) yang tak pernah kunjung ada dari pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bolaang Mongondow Utara (Bolmut).

 

“Keluarga Pasien sangat kecewa dan kesal dengan pihak RSUD Bolmut yang meminta biaya sejumlah Rp 450.000 dengan alasan akan dikembalikan secepatnya, tetapi tiga bulan sudah berlalu uang tersebut sampai sekarang tak kunjung ada”ungkap Rovita Goma, Selasa (14/05/2024).

 

Yang lebih mengecewakan lagi, pihak keluarga Pasien menemui Pihak RSUD Bolmut ditanya terkait dengan pengembalian uang BBM, namun mereka mengatakan keterlambatan ini bahwa dari pihak Badan Keuangan Daerah kabupaten Bolmut.

 

“Lagi-lagi keluarga Pasien menemui pihak Badan Keuangan Daerah dan langsung bertemu dengan Kabid, kemudian saya katakan kronologinya, kemudian pak Kabid mengatakan bahwa anggaran sudah disalurkan, bahkan sudah tiga kali pencairan”kata Rovita dengan nada kecewa.

 

Mendengar penjelasan itu, Keluarga pasien kembali menemui Pihak RSUD Bolmut dan menanyakan pengembalian uang BBM tersebut, tapi kekecewaan keluarga pasien mendapatkan jawaban bahwa pihak sopir belum memasukan struk BBM, SPJ kadaluarsa, serta macam alasan.

 

“Kalaupun uang tersebut sudah tidak ada, tolong sampaikan kepada pihak keluarga, bukan segala macam alasan, karena uang tersebut sangat berharga bagi kami”kata Rovita.

 

“Kami pihak keluarga berharap kepada pihak RSUD Bolmut bahwa kejadian jangan terulang kembali, dan untuk yang sudah dimintakan nomor rekening agar segera dikembalikan secepat mungkin, karena mereka butuh dengan uang tersebut”harap Rovita Goma.

 

Sementara itu, Direktur Utama (Dirut) RSUD Bolmut melalui Kepala Sub Bagian (Kasubag) Perencanaan Sutri Buhang, saat dikonfirmasi melalui telepon WhatsApp menjelaskan duduk permasalahan tersebut.

 

Sutri tidak menepis jika RSUD sudah melakukan pencairan sebagaimana yang dibeberkan Rovita, tetapi anggaran yang cair tersebut digunakan untuk penggantian kepada pasien-pasien sebelumnya.

 

“Memang betul sudah ada pencairan, Tiga kali, anggaran itu digunakan mengganti biaya kepada pasien-pasien sebelumnya, yang dirujuk masih tahun 2023 di akhir-akhir Desember, sehingga anggaran yang cair pada awal-awal Januari 2024 digunakan untuk mengganti biaya BBM kepada mereka”ujar sutri

 

“Karena akhir-akhir desember, tidak ada lagi pencairan biaya BBM, UP juga sudah habis, masih menggunakan biaya dari pasien, anggaran yang cair awal-awal Januari itu digunakan mengganti biaya BBM kepada mereka,” bebernya.

 

Sutri mengaku, saat ini pihak RSUD sudah merampungkan Surat Pertanggungjawaban (SPJ) yang akan diajukan ke Badan Keuangan Daerah.

 

“Saat ini struk sudah ada, sudah dalam bentuk SPJ, hanya saja kami masih menunggu penyediaan dana, kemudian diajukan ke keuangan,” imbuh Sutri.

 

“Kalau uang sudah ada, pasti kami langsung transfer kepada mereka, bukti transfer kami gunakan sebagai dokumen pertanggungjawaban, kalau tidak ada rekening, kami serahkan secara tunai, tentu dilengkapi dengan kwitansi penerimaan,” jelasnya.

 

Meskipun demikian, sutri sudah memerintahkan stafnya untuk menghubungi Rovita, diminta menjemput langsung pengganti biaya BBM ambulance.

 

Walaupun Sutri, harus menggunakan dana pribadinya, mengingat Rovita sudah membeberkan permasalahan tersebut di media sosial dengan menggunakan akun Etha Goma Latojo.

 

“Uang itu tetap diganti, tapi saya dengar sudah ribut, maka saya suruh staf untuk menghubunginya dan meminta datang ke Rumah Sakit, menjemput uang penggati, walaupun harus menggunakan dana pribadi saya,” terangnya.

 

Diterangkannya, selain keluarga Rovita, masih banyak juga pasien maupun keluarga pasien yang sedang menunggu penggantian biaya BBM tersebut.

Sutri pun memastikan, penggantian biaya BBM itu tetap direalisasikan apabila sudah ada pencairan dari Badan Keuangan Daerah.

 

Ditambahkannya, tahun 2024 ini RSUD Bolmut tidak mendapatkan Uang Persediaan (UP) untuk menanggulangi pembiayaan operasional termasuk biaya BBM ambulance saat merujuk pasien.

 

“Susahnya kami Rumah Sakit ini sekarang di tahun 2024 ini tidak dapat UP, kan kator-kantor lain ada UP, kalau ada UP, setidaknya kami boleh pake dulu uang itu, baru kami SPJ kan to, sekarang kami tidak ada UP, jadi kami bikin SPJ dulu baru cair, kalau kayak BBM begitu, harus ada struk dulu, baru cair,” tambah Sutri.

 

(Angki)

Komentar Facebook

Komentar

Baca Juga

Antusias Warga Desa Sonuo Sambut Kedatangan Paslon Bupati Sirajuddin Lasena

BOLMUT_Bolmongpost.com – Antusias warga Desa Sonuo kecamatan Bolangitang Barat (Bolbar) Sambut Pasangan Calon (Paslon) Bupati …