BolmongPost.com, Boltim – Sekitar pukul 13.00 wita masyarakat gabungan dari beberapa desa yang menamakan Aliansi Masyarakat Boltim Pro Demokrasi berkumpul di halaman Pemkab Boltim hendak menyampaikan aspirasi mereka kepada Bupati Sehan Salim Landjar, SH.
Lewat orator mereka Rits Rumewo mengatakan pesta demokrasi telah selesai sudah saatnya pemimpin yang terpilh untuk segera merangkul seluruh rakyat termasuk rakyat yang dulunya tidak memilih Sehan Landjar sebagai kandidat bupati seperti yang telah di instruksikan presiden Joko Widodo kemarin. Inilah konsekuensi daripada sebuah sistem demokrasi, kebebasan untuk memilih bukan menjadikan musuh karena tidak memilih.
Sudah terbukti dengan sikap arogansi dari pada bupati yang memecat sangadi serta aparat desa yang menurut (kordes) kordinator desa pada waktu pemilihan mereka ”para aparat desa” tidak mendukung Sehan Landjar. Rits juga menyesalkan sikap Bupati yang lebih memilih mendengarkan kordes dalam mengambil keputusan termasuk memutasi sejumlah PNS yang terindikasi tidak mendukung.
Tidak berselang lama dari ruanga kerjanya Bupati datang menemui pendemo namun sangat disesalkan secara spontan dihadapan pendemo yang dibatasi oleh pihak keamanan Bupati bukan mendengarkan keluhan serta aspirasi pendemo malah mengajak berantem dengan kalimat “ marijo bakalae, ngoni le kwa nyanda ba pilih pa kita” dengan nada suara yang lantang. Salah satu pendemo kepada wartawan mengatakan apakah ini yang pantas dipertontonkan dari seorang pemimpin.
Tak lama kemudian aksi oknum Satuan Polisi Pamong Praja Obet Mangoli mempertontonkan hal yang tidak terpuji ia naik kebalkon gedung Setdakab sambil menggoyang bokongnya ke pendemo alhasil secara spontanitas para pendemo serta warga yang ada di sekitarpun marah karna merasa dilecehkan.
Rits meminta agar kasat Pol-PP mengambil tindakan tegas terhadap anggotanya karena telah berbuat hal yang tidak pantas untuk dipertontonkan. Ini baru awal jika Bupati tidak mengindahkan keluhan kami maka kami akan kembali dengan lebih banyak lagi tutup Rits Rumewo.
