BolmongPost – Pengusaha SPBU yang tergabung dalam Himpunan Wiraswasta Nasional Minyak dan Gas Bumi (Hiswana Migas) memiliki hitungan sendiri terkait harga keekonomian bahan bakar minyak (BBM) jenis premium.
Dilansir dari SindoNews.com, Ketua II DPP Hiswana Migas M Ismeth mengaku, hasil hitungan harga keekonomian premium antara pihaknya dengan pemerintah berbeda. “Hitungannya saja ada tapi buat internal, hitungannya sama pemerintah beda. Ada hitungannya, tentu kita tetap ikutin harga pemerintah,” ujarnya, Jumat (25/3/2016).
Ismeth menjelaskan, meski memiliki hitungan harga berbeda dengan pemerintah, namun pengusaha SPBU tidak bisa menentukan harga premium itu sendiri. “Hitungannya punya, tapi kita enggak bisa nentuin harga sendiri. Yang tentukan pemerintah dan Pertamina,” kata dia.
Faktor yang menjadi dasar hitungan, kata dia, di antaranya upah pegawai, pergerakan harga minyak dunia dan kondisi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD).
“Banyak faktornya, upah pegawai, nilai tukar USD dan harga minyak dunia. Kita tidak bisa kasih tahu berapa hitungannya,” pungkas Ismeth.
Sumber: Sindonews.com