BOLMONG POST – Kepala desa Modatong Induk kecamatan Poigar, kabupaten Bolmong Stenly Iskandar Mokoginta,menepis isu yang menerpanya. Dimana Stenly Mokoginta diberitakan media, bahwa memiliki hubungan spesial dengan wanità lain, hingga dituduh menelantarkan isteri dan anak.
Bukan hanya itu, bahkan dirinya dituding telah melakukan pungutan liar di desa, seperti pemotongan uang duka serta adanya pungutan setiap mendatangani berkas.
Menurut Mokoginta, tuduhan oleh sejumlah media tersebut, dinyatakan tidak benar dan dianggap sebagai isu yang mengada-ada.
Pada Minggu, 29 September 2024, Kepala Desa Stenly Iskandar Mokoginta memberikan klarifikasi kepada sejumlah media. Ia menyatakan bahwa tuduhan tersebut adalah fitnah dan sama sekali tidak berdasar.
” Tuduhan yang ditujukan pada saya semuanya tidaklah benar, hanya mengada ada saja. Dan sengaja dimainkan oleh orang orang yang tidak senang kepada saya agar saya diberhentikan dari Sangadi (kepala desa),” Tandas Mokoginta.
Ia menambahkan, fitnah yang dihembuskan itu, hanya ingin menutupi berbagai persoalan yang dilakukan oleh pemerintah desa sebelumnya yang dipimpin oleh Suherman Lombogia sebagai kepala desa.
” Saya tidak ingin menyebutkan nama siapa dibelakang ini semua, tetapi harus saya sampaikan bahwa isu tersebut sengaja dimainkan untuk menutupi kesalahan kesalahan pemerintah desa dimasa lalu,” Terangnya.
Ia membeberkan bahwa, sebelum isu terhadap dirinya ini mencuat hingga diberitakan oleh media. Dirinya telah melaporkan pemerintahan desa sebelumnya ke Kejaksaan Negeri Kotamobagu atas dugaan berbagai kasus korupsi di desa.
” Mereka itu tidak terima kalau saya melaporkan mereka ke kejaksaan negeri Kotamobagu, dengan tuduhan melakukan korupsi dana desa, jadi tidak ada cara lain yang dilakukan mereka dengan membuat fitnah kepada diri saya,” Ucapnya.
Sementara, lanjut Mokoginta, ia juga menyesalkan dengan sikap BPD (Badan Permusyawaratan Desa) yang tidak menjalankan fungsinya dengan baik dan bahkan turut serta bekerja sama dengan pemerintah desa sebelumnya.
” Saya juga sesalkan dengan sikap ketua BPD, bahkan ia sengaja menutup- nutupi tindakan korupsi yang dilakukan pemerintahan desa sebelumnya,” Terang kades.
Ia membeberkan, dimasa kepemimpinan pak suherman, ada warga yang diperas hingga jutaan rupiah, hanya lantaran memecahkan telur di kepalanya sebagai hadiah ulang tahun saat itu.
” Kejadian itu terjadi di momen ulang tahun pak suherman, ada warga yang sengaja pecahkan telur di kepala sebagai ungkapan selamat ulang tahun, namun tidak diterimanya dan langsung meminta denda jutaan rupiah kepada warga, inikan aneh,” Ucap keheranan pak Kades.
Iapun menegaskan, bahwa laporan yang dilayangkan dirinya ke kejaksaan terkait dugaan korupsi yang dilakukan oleh pemerintah desa sebelumnya akan terus diperjuangkan untuk dapat diproses.
” Jadi laporan yang saya bawa ke kejaksaan itu, akan saya perjuangkan terus agar dapat segera diproses secara hukum oleh Kejaksaan. Dan saya tidak takut meskipun siapa yang ada dibelakang mereka itu,” Tegas Mokoginta.